Friday, July 17, 2009

Kawah Kamojang

Kawah kamojang, sejakditemukan oleh seorang Belanda,J.B. Van Dijk tahun 1918 sampai saat ini tidak begitu terkenal seperti kawah putih di Ciwidey,kawah gunung Tangkuban Perahu di Lembang dan kawah papandayan di Cisurupan. padahal kawah ini selain dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi juga dijadikan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) yang menawarkan keunikan dan keindahan alamnya. ada keunikan yang dimiliki oleh kawah-kawah yang berada di Kamojang ini diantaranya selain bau belerang yang menusuk hidung dan kepulan asap putih membembung keluar dari lubang-lubang kawah juga didalam masing-masing kawah mengeluarkan berbagai suara khas.
karena kekhasannya itulah, beberapa kawah dinamai berdasarkan suara yang dikeluarkan oleh kawah tersebut. seperti Kwah Manuk, dinamai Kawah Manuk karena dalam satu area kawah yang terdiri atas beberapa lubang mengeluarkan suara seperti burung (Manuk).kawah kereta dinamai demikian karena bunyinya seperti bunyi kereta api yang sesekali disertai suara peluit.
selain itu juga, ada kawah stik gas yangmengeluarkan gas dari lubang tanah. lalu, kawah Leutak yang bentuk kawahnya becek seperti rawa. kawah sekarat karena kawah tersebut berbunyi seperti orang yang mau mati.selain itu juga, ada kwah kamojang, kawah berecek, kawah Hujan, Kwah Beureum dan lainnya.
Para wisatawan yang berkunjung kekawah Kamojang biasanya tertarik pada Kawah Hujan dan Kawah Beureum yang letaknya berdampingan. Kawah Hujan mengeluarkan semburan uap panas bumi dari lubang-lubang tanah seperti jatuhnya air hujan. semburan uap panas bumi dari lubang tanah di kawah Hujan sewaktu-waktu cukup tinggi dan mengeluarkan percikan air seperti hujan yang indah dan menakjubkan. wisatawan sengaja duduk-duduk di bebebatuan sekitar kawah dengan maksud merasakan air dan uap panasnya.
sementara itu, keunikan yang dimilki kawah Beureum yaitu kawah ini dihiasi batu-batu yang semuanya berwarna merah (beureum, sunda).namun, berhati-hatilah ketika kita melewati kawasan ini. sering kali para pengunjung yang sering lupa diri dan kadang-kadang mereka terperosok ketanah yang lembek hingga kulitnya terbakar.

No comments:

Post a Comment